Page 16 - 57 X 76 - Hanafi • Goenawan Mohamad
P. 16

tangan GM. Menariknya, bagi Hanafi, GM tidak saja             banyak dari GM, yang “… memiliki banyak gambaran
          menjadi ‘lawan main’ yang memantik satu masalah               dalam pikirannya, sekaligus cara-cara untuk

          untuk ia selesaikan, tapi juga menjadi rekanan yang           menceritakannya kembali secara menarik. Dan ini
          membantunya memecahkan masalah yang lain.                     adalah modal penting untuk seorang pelukis.”
                                                                                                                        15

          Dalam ‘memecahkan sebuah masalah’, baik                       GM sendiri memang pernah mengidentifikasi

          Hanafi maupun GM memaksimalkan potensi                        puisi-puisinya sebagai karya (tulis) yang penuh
          penciptaan artistik sebagai suatu permainan                   ‘gambaran’—puisi imagis, sebutnya.  Ketika
                                                                                                              16
          imersif yang menghindari kepastian tujuan-tujuan              menulis puisi, GM menggunakan kekuatan kata-
          akhir. Harus ditegaskan pula bahwa Hanafi dan                 kata tidak untuk menampilkan ide-ide, tapi suasana

          GM tidak sedang terlibat dalam permainan  yang                atau peristiwa yang dikenang dengan cara-cara
          menghasilkan satu pemenang (sehingga seorang                  yang liris. Sementara ketika melukis, ia justru ingin
          seniman akan terlihat ‘lebih menonjol’ ketimbang              memperlakukan tulisan sebagai sesuatu yang
          yang lain). Proses menggarap ratusan kertas dan               merespon gambar, dengan menggoyahkan atau

          kanvas 57 x 76 pada akhirnya menjadikan Hanafi                mengukuhkannya.  Dalam 57 x 76, memang ada
                                                                                           17
          dan GM lebih mengenal dan saling belajar satu                 segelintir karya yang menampilkan petikan puisi GM,
          sama lain. Di sini kita menemukan dampak serius               seperti pada Garis dan Sajak (2018, dari Tentang
          dari sebuah permainan yang ‘riang dan terbuka’:               Orang yang Terbunuh di Sekitar hari Pemilihan

          Meski dilakukan ‘dalam senyap’, tanpa banyak                  Umum, 1971) dan Afterword (2018, dari puisi dengan
          diskusi tentang konsep maupun teori, kolaborasi               judul yang sama, 1972-1973).
          Hanafi dan GM menghasilkan interaksi intersubjektif
          yang berujung pada penerimaan atas perbedaan                  Saya mengganggap bahwa wilayah irisan antara

          pandangan, gagasan maupun perspektif. G.M                     puisi GM dengan lukisan-lukisan Hanafi tidak
          mengakui perjumpaannya dengan bahasa visual
                                                                        15  Hanafi, artist statement untuk pameran 57 x 76, 2018.
          Hanafi menjadikannya lebih banyak belajar menarik             16  Goenawan Mohamad, Gambar, atau Sajak yang Diam, katalog
          garis dan mencampur warna. Sementara di pihak                 pameran tunggal Goenawan Mohamad, Kata, Gambar, Jakarta, Dia.
                                                                        Lo.Gue, 2017.
          lain, Hanafi menyatakan bahwa ia juga belajar                 17   ibid


          16
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21