Page 7 - Momentary Lapse
P. 7

Mengayuh langkah di jalanan di Bali identik dengan sambutan anjing peliharaan. Mereka
                    akan menggonggong, menghendus dan kadang menggeram atau menjilati sang tamu. Dalam
                    karya yang berjudul “ambush”, palguna membagi pengalamannya memulai langkah di Bali,
                    menampilkan dua figur laki dan perempuan, tengah dikerubungi gerombolan anjing. Anjing-
                    anjing ini seperti penasaran bergerak mendekat sambil menghendus seolah mengintimidasi
                    kehadiran kedua orang ini di daerah teritorial mereka. Namun dua orang ini sudah bersiap
                    dengan sebatang kayu tua yang berisi setangkai bunga putih dalam genggaman.


                    Karya Palguna sering menghadirkan figur-figur manusia yang bersanding dengan binatang dan
                    pepohonan. Mirip kebiasaan dalam seni lukis tradisional Bali. Namun penampakan binatang,
                    pepohonan dan latar hutan atau pemandangan, tidak sebatas menghadirkan binatang atau
                    pohon dalam pengertian fisik, tetapi lebih sebagai reprentasi karakter manusia dan lingkungan
                    yang lebih luas. Mirip seperti cerita tantri, cerita fabel yang sangat popular di Bali.


                    Palguna juga menyoroti pesatnya pembangunan fisik yang berdampak pada tersisihnya
                    eksistensi penghuni asli yang akan berujung pada kepunahan atau kehilangan eksistensi,
                    seperti yang diceritakan dalam karya berjudul “Post Mortem”. Semilir angin, kampung halaman
                    yang dirasakan Palguna banyak berubah, telah membangunkan energi luar biasa dalam dirinya.
                    Terungkap dengan jelas lewat karya-karya yang penuh dengan kritikan, keresahan maupun
                    sindiran terhadap perubahan lingkungan, gaya hidup, fenomena sosial. Seperti tersaji dalam
                    karya-karya yang berjudul “in the same cup”, “apartmen”, “new guru”, “Confession”, “Song for
                    Some One”, “Balance” dan “More Easer Teaching a Dog”.


                    Kepulangannya ke Bali tidak begitu saja memutuskan tali ikatan dengan Jogja, sejatinya
                    hatinya masih tertambat di kota itu. Kardus-kardus bekas pembungkus barang yang masih
                    menyisakan stiker khas pengiriman barang, menjadi saksi pertalian Bali dan Jogja, diolah
                    menjadi karya tiga dimensi yang berjudul “Pandora Box”. Karya ini merujuk pada dirinya
                    sebagai seorang bapak dengan tiga anak-anaknya. Pulang ke Bali, penuh dengan misteri.
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12