Page 7 - Coming Home • Soundsibility • Putu Bonuz Sudiana
P. 7

keterampilan artistik Bonuz menerjemahkan "gema semesta"          memberikan struktur, suatu harmoni, pada chaos. Dalam lukisan
          menjadi citra visual pada bidang lukisan.                         Bonuz hampir selalu terdapat unsur keteraturan di tengah
                                                                            ketidakberaturan. Ada elemen reguler di tengah lanskap ireguler.
                 Lukisan Bonuz bercorak ekspresionisme abstrak,             Unsur keteraturan itu sering berupa garis-garis atau setrip-setrip
          menampilkan drama visual seru yang dimainkan oleh garis, bentuk   paralel yang bisa sangat rapi, bentuk siku-siku yang memagari
          dan warna dengan intensitas tinggi. Sapuan kuas yang cepat dan    ruang, pola kotak-kotak dan struktur repetitif lainnya. Elemen-
          bertenaga, cipratan cat yang menghambur deras, dan kontras        elemen reguler tersebut memberikan ritme, juga menyisipkan
          warna yang tajam, bersinergi menciptakan semesta imajiner yang    jeda, pada keriuhan suasana. Dengan demikian, keliaran dan
          bergolak dan bergejolak. Itulah citra tentang suatu jagat raya yang   spontanitas ungkapan abstrak yang mendominasi bidang
          sangat dinamis, tempat materi tidak dapat dibedakan lagi dengan   lukisan tidak berakhir sebagai derau (noise) belaka, melainkan
          energi. Segalanya tampak berkelebat, bertemu, bersinggungan,      bertransformasi menjadi "musik". Mengingatkan pada keramaian
          bertabrakan, berpisah, pecah atau lebur.                          dalam perayaan maupun kosarupa tradisional Bali, citra abstrak
                                                                            dalam lukisan Bonuz menyarankan suatu harmoni yang bangkit
                 Ada sensasi kecepatan yang akut dalam karya-karya          dari disharmoni.
          Bonuz. Terutama pada lukisan berukuran besar, sering terlihat
          kesan kuat tentang sesuatu yang meledak. Citra yang begitu               Sebagaimana lukisan Paul  Klee dan Jackson  Pollock,
          semarak dengan tarian rancak warna dan bentuk pada kanvas         dua maestro seni lukis dunia yang memiliki minat besar pada
          terasa muncul dari suatu ledakan dahsyat, bagaikan alam semesta   musik, lukisan Bonuz memperlihatkan lapisan-lapisan citraan
          yang baru saja tercipta beberapa saat setelah Ledakan Besar (Big   yang dapat dibaca sebagai mencerminkan struktur bunyi musikal
          Bang). Bidang kanvas seakan langit yang mementaskan drama         yang berlapis-lapis. Bidang-bidang warna pada lukisan Bonuz
          kosmis.                                                           ibarat akor-akor suatu komposisi musik. Pada permukaan lukisan,
                                                                            menindih bidang-bidang warna yang menjadi latar belakang, garis
          Bonuz mengaku bahwa ketika melukis, dirinya cenderung             meluncur meliuk-liuk seperti melodi. Suatu efek musikal merebak
          mengandalkan spontanitas. Ia hampir tidak pernah memikirkan       dari kombinasi antara struktur bidang latar yang dinamis dan
          terlebih dahulu hendak melukis apa. Segalanya terjadi pada        komponen linear yang imajinatif dalam lukisan Bonuz.
          momen pelukisan, tanpa prakonsepsi. Pertimbangan artistik
          tetap ada, tetapi tidak menentukan. Intervensi atau kalkulasi            Sesungguhnya tidak mengherankan jika musik meresapi
          pikiran dalam proses melukis bahkan dihindarinya. Itu sebabnya    lukisan Bonuz. Aktivitas yang banyak melibatkan bunyi atau
          ia suka melukis sambil mengobrol atau mendengarkan obrolan.       suara, termasuk musik, memang tidak terpisahkan dari kehidupan
          "Tujuannya untuk mengalihkan pikiran dari proses melukis. Pikiran   Bonuz. Selain perupa, Bonuz juga seorang pendeta adat Hindu-
          ada di obrolan, perasaan dan tangan terfokus di lukisan. Kalau    Bali (pemangku), yang tentu kerap melantunkan doa atau mantra.
          banyak pertimbangan pikiran ketika melukis, misalnya soal warna   Ia suka menulis puisi dan membacakan puisinya di panggung
          atau komposisi, lukisan jadi kaku. Karena saya melukis abstrak,   pertunjukan diiringi musik. Ia penggemar musik, bergaul akrab
          memulai dan mengakhiri proses melukis lebih ditentukan oleh       dengan banyak musikus dan sering terlibat dalam proyek musik
          keputusan hati," ungkap Bonuz.                                    mereka. Maka bukan sesuatu yang aneh atau mengada-ada jika
                                                                            Bonuz, secara sadar atau tidak, mendasarkan praktik seni lukisnya
                 Meski terasa meledak-ledak, seperti karakter pelukisnya    pada pencarian dan penjelajahan hubungan esensial antara bunyi
          yang ekspresif, lukisan Bonuz tidak bercerita tentang kekacauan   dan rupa, antara aural dan visual.
          semata. Sebaliknya, karya Bonuz menyiratkan aspirasi untuk


                                                                                                                                     7
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12