Page 6 - Made Mahendra Mangku
P. 6
BERMAIN MEMORI
Pameran Tunggal Made Mahendra Mangku
oleh I Made Susanta Dwitanaya
Abstrak sebagai salah satu wujud dari seni rupa modern
barat identik dengan formalisme. Bahkan Terry Barret dalam Why
Is That Art menyebutkan bahwa antara modernism dan formalisme
kadang dipergunakan sebagai sinonim, dan kedua konsep tersebut
saling tumpang tindih. Dalam prinsip formalisme meletakkan
persoalan kebentukan sebagai sebuah hal yang terpenting dalam
sebuah karya seni rupa. Eksplorasi dalam ranah kebentukan ini
dalam pandangan formalisme adalah esensi dari sebuah karya seni
rupa. Seni lukis Abstrak berkembang di Eropa pada awal hingga
pertengahan abad 20 dengan melahirkan beberapa nama seniman
seperti Kandinsky, Piet Mondrian, Paul Klee. Ataupun gerakan
abstrak ekspresionis amerika dengan para tokohnya seperti Jakcson
Pallock, William De Kooning, dan lain sebagainya. Perkembangan
seni lukis abstrak di barat diwarnai oleh kondisi psikologis para
seniman barat pasca perang dunia. Porak porandanya kondisi
negara negara eropa pasca perang memicu urbanisasi beberapa
seniman ke Amerika. Sehingga dalam sejarahnya para seniman –
seniman abstrak barat lebih banyak melakukan eksplorasi kedalam
diri mereka dan menempatklan karya seni abstrak sebagai sebuah
bentuk ekspresi personal seniman atas kondisi psikologis yang
dialami pasca perang tersebut.
Sedangkan dalam konteks seni rupa Indonesia ,
seni abstrak maupun berbagai konsep seni rupa modern tidak
serta merta tercerap seutuhnya dan menjadi copy paste atas
perkembangan seni abstrak maupun seni rupa modern di barat.
Banyak para teoritikus dalam seni rupa telah merngungkapkan
hal ini dan dfengan berbnagai analisis yang mendasarinya salah
satunya karena perbedaan latar kultural serta latar historis yang
dimiliki oleh seni rupa Indonesia. Dalam konteks seni rupa Indonesia
setiap isme – isme dalam sejarah seni rupa barat yang diajarkan
melalui bangku akademi ternyata tak serta merta dipahami
sebagai sebuah gerakan ideologis seni itu sendiri melainkan
sebuah bahasa ungkap untuk menghadirkan ungkapan di luar
kesenirupaan . Termasuk dalam seni abstrak . Lihat misalnya
karya – karya seniman abstrak Indonesioa generasi Sadali maupun
Pirous yang lekat dengan nilai nilai religi keislamannya. Ataupun
karya Nyoman Tusan yang menghadirkan eksplorasi abstraksi
cili yang sesungguhnya cenderung pada eksplorasi yang kubistik.
Atau pada karya karya perupa Bali yang tergabung dalam Sanggar
Dewata Indonesia generasi 1970an hingga 1990an yang cenderung
menghadirkan sebentuk abstraksi dari ikon ikon budaya Bali, yang
sempat menjadi semacam gaya yang identik dengan komunitas ini.
4