Page 64 - Inner Gazing
P. 64

PUTU BONUZ SUDIANA                                    cenderung  bernuansa di “antara”. “Antara”  bagi Bonuz adalah
            Irama Rupa                                            terjemahanya atas waktu,Sandikala, waktu antara terang menuju
                                                                  gelap, sore menuju malam. Disanalah menurut Bonuz  menjadi
            Putu Bonuz Sudiana adalah salah satu perupa yang dikenal intens   momentum puncak dari nuansa dan suasana  magis dan mistis .
            bereksplorasi di jalur seni lukis abstrak. Dalam menghadirkan
            karya – karyanya Bonuz tampaknya sangat dipengaruhi oleh   Dalam berproses kreatif, Bonuz selalu mengawali dengan proses
            kondisi diri dan lingkungan sekitarnya. Abstrak sebagai sebuah   menggali gagasan. Gagasan yang dimagsud dalam konteks  proses
            genre seni lukis yang menempatkan elemen elemen seni rupa yang   kreatif Bonuz adalah bagaimana Ia mencoba memahami kanvas
            paling esensial dari kerupaan itu sendiri memang terbaca  sangat    sebagai ruang. Ruang yang dimagsud bonus adalah memandang
            dekat  dengan  ekspresi personal dan batiniah sang seniman   kanvas sebagai medan tempat Ia mencurahkan ekspresinya.
            dalam balutan bahasa ungkap yang cenderung formalistik. Namun   Menurut BVonuz komposisi adalah titik berangkat dari aktivitas
            sesungguhnya bila dikaji dan ditelisik lebih jauh perkara kerupaan   melukis yang biasanya Ia lakukan dan akan terus mengalir dalam
            ataupun perkara kebentukan (formnalisme) dalam seni abstrak   proses  yang cenderung memberikan keleluasaan dan kebebasan
            tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Ada lapisan lapisan   , spontanitas dalam memainkan aspek visual , warna , teknik dan
            pembacaan yang bisa berkembang di dalamnya. Penghayatan –   efek dimainkan begitu saja, cipratan, lelehan, saapuan, sesekali
            penghayatan perupa secara lebih mendalam tentang apa yang   garis garis yang ritmis terkadang menghentak, semuanya mengalir
            sedang dilakukanya sesungguhnya bisa jadi salah satu jalan untuk   begitu saja secara intuitif. Ketika semua telah diunilai harmonis
            membaca dan melihat  dan merasakan seni lukis abstrak.   oleh Bonuz maka keputusan untuk menyelesaikan semuanya
                                                                  itupun diambil.
            Bonuz yang dalam keseharianya adalah seorang perupa sekaligus
            seorang pemangku tentu sangat dekat dengan berbagai aktivitas   Spiritualitas, religi, budaya Bali memang menjadi pusat gagasan
            religi dalam tradisi hindu Bali. Ia terbiasa dengan aktivitas   Bonuz selama ini dalam berkarya. Walupun secara kasat mata tak
            membaca mantra mantra , memainkan genta, akrab dan sangat   semua karya – karya bonus menghadirkan sebentuk abstraksi atas
            dekat dengan berbagai simbol simbol dan berbagai sarana upakara   symbol – symbol yang terkait dengan aspek religi dan kultural Bali.
            atau banten dalamtradisi ritual di Bali. Hal itu sangat disadari   Ia cenderung lebih tertarik dengan nuansa warna yang dia anggap
            betul sangat berpengaruh dalam proses kreatifnya. Disamping itu   mampu mewakili esensi dari spirit Bali. Nuansa – nuansa warna
            ketertarikan Bonuz pada suara ataupun bunyi juga menjadi point   yang harmoni. Atau jikapun Ia menghadirkan kontras maka bonus
            penting dalam proses kreatif penciptaan karya – karyanya. Hal   akan memberikan unsur warna lain atau istilah bonus sebagai
            hal tersebutlah yang coba Bonuz endapkan dalam kesadaranya   unsur dan nuansa warna diantara kedua kontras tersebut. Layaknya
            dan secara sadar pula ditampilkan sebagai titik berangkat dalam   suasana  waktu  saat sandikala tiba , batas antara terang dan gelap,
            menghadirkan karya karya abstraknya dalam pameran ini.   siang dan malam menjadi inspirasi Bonuz dalam menghadirkan
                                                                  aspek warna pada karya – karyanya.
            Seri Mystical Rhytm begitulah Ia memberi tajuk pada beberapa
            lukisan yang ia tampilklan dalam pameran kali ini. Dimana   Selain melukis Bonuz juga kerap membuat karya – karya puisi
            didalamnya Bonuz coba menghadirkan gagasanya dalam    yang terkadang sering dibawakanya lansung dengan berkolaborasi
            mencerap unsur suara, gerak, dalam balutan nuansa mistis yang   dengan  musik dan menjadi bagian dari aksai performiong art
            kental dalam frame spiritualitas.  Aspek suara ia terjemahkan   yang ia kerap lakukan dalam beberapa kesempatan. Ini adalah
            dalam warna, karena dalam warna ia menangkap adanya   pewrluasan dan jelajah kemungkinan kem,uingkinan gagasan
            nada, tone warna gelap terang kontras harmoni adalah bentuk   kreatif yang copba ia selalu beri ruang untuk hadir dalamdirinya
            penghayatan bonus pada aspek suara. Gerak ia terjemahkan dalam   selain aktivitasd melukis yang menjadi jalan utama dalam  aktivitas
            garis garis yang ekspresif dan berirama. Aspek mistik ia hadirkan   berkesenianya sebagai seorang perupa.
            dalam pilihan – pilihan warna yang menurut istilahnya sendiri




        62
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69